Pendidikan merupakan hal yang sangat penting di abad ini.
Pendidikan juga bisa digunakan sebagai tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Kita tidak bisa menutup mata bahwa
pendidikan di Indonesia memang jauh dari sempurna. Untuk itu kita perlu
mengetahui sistem-sistem pendidikan di negara lain untuk membandingkannya
dengan sistem pendidikan di Indonesia.Yang nantinya jika kita mengetahui sistem
pendidikan di negara lain diharapkan dapat mendorong kita untuk lebih memajukan
pendidikan Indonesia
Sistem
Pendidikan di Inggris
Inggris dikenal dengan standar pendidikannya yang tinggi,
sistem pendidikan Inggris telah banyak mempengaruhi banyak negara dan adalah
rumah untuk beberapa universitas terkenal.
Sekolah Dasar
Pendidikan wajib di Inggris dimulai dari usia 5 tahun
dengan sekolah dasar. Siswa naik dari kelas 1 sampai 6 tanpa ujian, meskipun
kemampuan mereka diuji di usia 7 tahun. Penekanan ada pada belajar secara
praktikal dibandingkan menghafal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti
Inggris, matematika dan sains, juga pelajaran dasar seperti sejarah, geografi,
musik, seni dan olahraga.
Sekolah Menengah Atas
Siswa memulai sekolah menengah pada usia 11 tahun, dimana
menjadi kewajiban untuk lima tahun berikutnya. Di setiap jenjangnya, siswa
memperdalam pengetahuan mereka pada mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya
1 bahasa asing. Di tahun ke-4, mereka mulai bersiap untuk mengikuti ujian-ujian
yang disebut General Certificate of Secondary Education atau GCSE. Siswa akan diuji
di 9 atau 10 topik GCSE yang mereka pilih.
A-Levels di
Sekolah Menengah Atas
Setelah menyelesaikan ujian GCSE, siswa sekolah menengah
dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti program training di sekolah
kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi
ujian masuk universitas, yang dikenal dengan “A-Levels.” Secara umum, siswa
yang ingin masuk ke universitas akan belajar 3-4 subyek untuk ujian A-Levels.
Ini kerap dilakukan di sekolah yang dinamakan Sixth Form Colleges. Makin tinggi
nilai ujian A-Levels, makin baik peluang siswa untuk masuk ke universitas
pilihannya.
Program Sarjana
Ditingkat sarjana, siswa di Inggris dapat memilih jurusan
“art” dan “sciences”. Program biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana
selama itu siswa menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing.
Siswa yang akan lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir. Syarat penerimaan
bagi siswa internasional termasuk kefasihan bahasa Inggris (min IELTS 6.0),
tambahan 1 tahun sekolah menengah, dikenal dengan University Foundation Year
atau nilai A-Level.
Pasca Sarjana
atau PhD
Pelajaran universitas dapat diteruskan ke tingkat pasca
sarjana. Gelas pasca sarjana tradisional biasanya dibidang “Arts” (MA) atau
“Sciences” (MSc). Gelar pasca sarjana yang makin populer adalah Masters in
Business Administraion (MBA). Program Master berlangsung selama satu sampai dua
tahun dan mengharuskan ujian dan tesis untuk syarat kelulusan. Bagi program
tertentu, pengalaman dibidang riset dan bekerja dibutuhkan untuk mengikuti
program doktoral, atau PhD, yang dapat berlangsung selama empat atau lima tahun
di sekolah dan riset serta disertasi.
Sistem
Pendidikan di Amerika Serikat
Sistem pemerintahan di AS hampir mirip dengan di
Indonesia. Terdiri dari 3 lapis pemerintahan yaitu pusat disebut Federal atau
Sentral Goverment, pemerintah provinsi atau negara bagian yang disebut State
goverment dan yang ketiga pemerintah kota atau kabupaten yang disebut Local
Goverment. Ada 51 negara bagian atau state di AS, dan ada sekitar 10 sampe 30
kota/kabupaten atau disini disebut Town / City disetiap negara bagian.
Ternyata sudah menjadi kultur budaya yang sangat mengakar dalam sejarah AS bahwa pendidikan menjadi tugas bagi keluarga dan masyarakat. oleh karena itu masyarakat tidak mau kalau pendidikan diatur oleh pemerintah pusat, bahkan oleh pemerintah negara bagian, bahkan oleh pemerintah lokal sekalipun. Masyarakat merasa memiliki hak yang sangat kuat untuk menentukan sistem pendidikan seperti apa yang paling tepat untuk masyarakat mereka. Mereka menganggap tantangan yang dihadapi oleh setiap komunitas tidaklah sama, jadi sistem pendidikan juga tidak boleh atau tidak perlu disamakan antara satu kota dengan kota lain, antara satu state dengan state lain.
Ternyata sudah menjadi kultur budaya yang sangat mengakar dalam sejarah AS bahwa pendidikan menjadi tugas bagi keluarga dan masyarakat. oleh karena itu masyarakat tidak mau kalau pendidikan diatur oleh pemerintah pusat, bahkan oleh pemerintah negara bagian, bahkan oleh pemerintah lokal sekalipun. Masyarakat merasa memiliki hak yang sangat kuat untuk menentukan sistem pendidikan seperti apa yang paling tepat untuk masyarakat mereka. Mereka menganggap tantangan yang dihadapi oleh setiap komunitas tidaklah sama, jadi sistem pendidikan juga tidak boleh atau tidak perlu disamakan antara satu kota dengan kota lain, antara satu state dengan state lain.
Sistem pemerintahan di tiap lapis juga hampir mirip
dengan di Indonesia. Ada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Lembaga
legislatif ditingkat pusat menggunakan sistembikameral atau sistem dua kamar,
sama dengan di Indonesia ada DPR dan DPD, jumlah DPR plus DPD sama dengan MPR,
disini MPR disebut Congress beranggota sebanyak 535 orang yang terdiri dari
House (semacam DPR-RI) beranggota 435 orang dan Senate (semacam DPD)beranggota
sebanyak 100 orang. Ditingkat state atau negara bagian atau provinci juga terdiri
dari Representative (=House) dan Senate. Sedangkan ditingkat lokal hanya
adarepresentative. Ditingkat lokal disetiap 200 orang penduduk ada 1 orang
representatif, jadi contohnya ditempat kami tinggal di kota Amherst penduduknya
ada 22.000 orang, maka wakil rakyatnya (representatif) ada 110 orang. Wakil
rakyat ini kemudian memilih perwakilan mereka lagi atau bisa juga disebut tim
formatur atau disini disebut selectman atau Selectboard sebanyak kurang lebih 5
orang yang mempunyai tugas memilih walikota (Mayor) atau Bupati (Town manager).
Tidak terkait dengan itu, masyarakat juga memilih melalui pemilu lokal yang
disebut wakil-wakil mereka yang akan mengurus urusan pendidikan, yaitu yang
disebut school commitee atau komite sekolah. Bedanya dengan di Indonesia komite
sekolah adanya ditiap sekolah, tapi di AS komite sekolah adanya ditingkat
kota/kab. Jadi mungkin mirip dengan Dewan Pendidikan di Indonesia, hanya
bedanya komite sekolah di AS dipilih langsung oleh rakyat.
Komite sekolah ini berjumlah berkisar 5-7 orang
tergantung jumlah penduduk, dan mereka akan memilih yang disebut Super
Intendants sebanyak 1 orang. Maka untuk urusan pendidikan komite sekolah
berfungsi sebagai legislatifnya dan super intendant sebagai eksekutifnya atau
kepala dinasnya. Jadi semacam ada 2 pemerintahan ditingkat lokal, yaitu
pemerintahan yang mengurus pendidikan, dan pemerintahan yang mengurus selain
pendidikan. Eksekutif yang mengurus pendidikan disebut super intendant dan
eksekutif yang mengurus selain pendidikan disebut mayor atau town manager.
Pendapatan pemerintah lokal berasal dari pajak property yang dipungut dari
masyarakat, uang ini dipegang oleh mayor/town manager dan 60% dari uang ini
diserahkan kepada Super Intendant. Ketika kami sempat bertemu dengan seorang
mantan walikota Amherst, beliau menyatakan pusing dengan komite sekolah, karena
uang saya sebagian besar dipakai buat mengurus pendidikan.
Amerika Serikat terdiri dari berbagai orang dari
negara-negar lain didunia. makanya AS sering disebut sebagai Negri Imigran. Meskipun
imigran tapi mereka diperlakukan sama. Demokrasi dan hak setiap individu
dijunjung tinggi. Keberhasilan letaknya pada individu masing2 bukan pada
sistemnya. Ketika di Newyork saya melihat banyak gelandangan berkeliaran dikota
yang sangat padat, lebih padat dari jakarta. Lebih padat dari pusat pertokoan
di kota Sukabumi. Dan orang miskin juga banyak, tetapi itu bukan lantaran
mereka tidak diperhatikan pemerintah, tetapi karena mereka sendiri yang mau
seperti itu, dan sebagiannya lagi karena sudah dirusak oleh obat-obat bius.
Ternyata etnik yang tergolong kaya di AS adalah etnik kulit putih asli AS dan
orang Asia, dan yang miskin kebanyakan orang kulit hitam, suku African American
dan orang Hispanik (Amerika Latin). Kalo dari sisi agama, yang kaya adalah
orang Yahudi dan Muslim. Ada sekitar 10% dari seluruh penduduk AS yang paling
kaya. penghasilan pemerintah pusat atau federal adalah dari pajak penghasilan
atau PPH (kalo tadi pemerintah lokal penghasilannya dari pajak proverty atau
PBB). Dari keseluruhan pendapatan banyak 70%nya berasal dari 10% orang paling
kaya di AS.
Tugas dari Komite Sekolah adalah : mengurus anggaran
pendidikan, mengangkat Super Intendant (SI), membuat kebijakan pendidikan
termasuk kurikulum, dan melaporkan ke publik (masayarakat). Tugas SI adalah :
Mengangkat Principals atau Kepala Sekolah, mengangkat
staf dan direktur-direktur pendidkan (subdin-subdin), melaksanakan pengelolaan
pendidikan, dan melaporkan ke komite sekolah. Tugas dari Principals adalah :
Sebagai manager di sekolah, mengangkat guru-guru, melaksanakan kurikulum dan
melaporkan ke SI. Tugas guru adalah membuat draft kurikulum, menentukan buku
(tapi tidak boleh menjual), mengajar, melaporkan ke principals.
Keuangan untuk pendidikan yang diberikan ke SI melalui
komite sekolah berasal dari 60% kekayaan pemerintah lokal, 40% kekayaan
pemerintah state dan 10% kekayaan pemerintah pusat. Tetapi ketika pemerintah
state dan pusat memberikan kekayaannya ke komite sekolah, maka komite sekolah
wajib menerima kebijakan-kebijakan pendidikan pemerintah pusat dan state yang
terkait dengan jumlah uang yang diberikannya itu.
Di Indonesia kita mengenal wajib belajar SD dan SMP. Di
Amerika kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh warga sudah lama
diberlakukan. wajib belajar di AS mulai dari SD sampai SMA. Tapi pemerintah
menggratiskan biaya sekolah sejak TK sampai SMA untuk sekolah-sekolah negri.
Untuk sekolah swasta, pemerintahan dipusat sampai lokal tidak memberikan
anggaran apapun, dan sebaliknya sekolah itupun tidak diwajibkan mengikuti
seluruh kebijakan pemerintah dibidang pendidikan.
Pada tahun 2001 pemerintah pusat melakukan Reformasi di
bidang pendidikan dengan meluncurkan kebijakan NCLB atau No Child Left Behind
atau Tak ada satupun anak yang tertinggal dibelakang. Kebijakan ini terkait
dengan mutu atau kualitas anak didik. Negara bagian Massachusetts yang selalu
terbaik dalam pendidikan telah lebih dulu mengawali kebijakan ini pada tahun
1993. Kebijakan NCLB ini antara lain dilakukan dalam bentuk penciptaan
standar-standar mutu hasil didik dan pelaksanaan Ujian Nasional. Pemerintah
pusat memerintahkan pemerintah negara bagian untuk membuat standar pendidikan,
membuat kurikulum, membuat soal Ujian nasional dan menyelenggarakan Ujian
nasional. materi yang diujikan samapai saat ini baru Matematik dan Bahasa
Inggris, tapi tahun depan akan ditambah Sejarah AS dan IPA.
Intervensi pemerintah pusat dalam pendidikan dilakukan
karena melihat kualitas pendidikan anak-anak SMA sangat menurun. Angka Drop Out
(tidak meneruskan sekolah) sebesar rata-rata 50%, dari 50% yang ikut Ujian
nasional lulus 90%, dari yang lulus ini sebagian meneruskan kuliah dan sebagian
lagi bekerja. Sebelum masuk perguruan tinggi atau bekerja mereka juga di tes,
dan hanya 50% dari yang ikut tes lulus masuk perguruan tinggi atau bekerja.
akibatnya banyak pengangguran atau bekerja ditempat yang dibayar murah, dan
akibatnya angka kemiskinan makin meningkat, seterusnya pembayar pajak semakin
sedikit dan pendapan negara semakin berkurang
Sistem
Pendidikan Jepang
Pendidikan
Prasekolah
Pendidikan prasekolah dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu
Kelompok Bermain (KB) atau Play Group (PG) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Play Group (PG) adalah merupakan fasilitas yang disediakan bagi para orang tua yang bekerja sehingga tidak dapat mengasuh anaknya di siang hari. Pendaftaran murid baru dimulai setiap awal Januari. Permohoman untuk masuk ke PG ini dilakukan di kantor pemerintahan setempat karena terbatasnya jumlah tempat untuk masuk ke kelompok bermain ini.
Play Group (PG) adalah merupakan fasilitas yang disediakan bagi para orang tua yang bekerja sehingga tidak dapat mengasuh anaknya di siang hari. Pendaftaran murid baru dimulai setiap awal Januari. Permohoman untuk masuk ke PG ini dilakukan di kantor pemerintahan setempat karena terbatasnya jumlah tempat untuk masuk ke kelompok bermain ini.
Abd. Rahman Assegaf memaparkan bahwa TK di Jepang
menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun untuk lama pendidikan 1 sampai 3 tahun.
Anak berusia 3 tahun diterima dan mengikuti pendidikan selama 3 tahun,
sedangkan anak berusia 4 tahun mengikuti pendidikan selama 2 tahun dan bagi
pendaftar berusia 5 tahun hanya menempuh pendidikan prasekolah selama 1 tahun.
Lebih dari 50% TK di Jepang dikelola oleh swasta, sisanya oleh pemerintah kota
dan hanya sebagian kecil yang merupakan TK Negeri. Meski demikian, semua TK
adalah pendidikan prasekolah di bawah naungan Departemen Ilmu Pengetahuan
Pendidikan dan Kebudayaan yang dikelola berdasarkan hukum pendidikan.
TK atau yang disebut youchien bertujuan untuk mengasuh
anak-anak usia dini dan memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa
anak. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa cara yang dilakukan, antara
lain:
(1)Merancang
pendidikan yang mengembangkan fungsi tubuh dan jiwa secara harmoni melalui
pembiasaan pola hidup yang sehat, aman, dan menyenangkan; (2) Menumbuhkan semangat
kemandirian, kehidupan berkelompok yang penuh kegembiraan dan kerjasama; (3)
Mengenalkan kehidupan sosial dan membina kemampuan bersosialisasi; (4)
Mengarahkan penggunaan bahasa dengan benar serta menumbuhkan minat
berkomunikasi dengan sesama; (5) Mengarahkan minat untuk berkreasi melalui
pembelajaran musik, permainan, menggambar dan lain-lain.
Pendidikan
Wajib
Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6 sampai 15 tahun,
tetapi kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang diwajibkan. Tiap anak
bersekolah di SD pada usia 6 tahun hingga 12 tahun, lalu SMP hingga usia 15
tahun. Pendidikan wajib ini bersifat cuma-cuma bagi semua anak, khususnya biaya
sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan di luar sekolah, piknik
dan makan siang di sekolah perlu membayar sendiri. namun bagi anak-anak dari
keluarga yang tidak mampu mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat dan
daerah. Di samping itu ada juga bantuan untuk kebutuhan belajar, perawatan
kesehatan, dan lain-lain. Seorang anak yang telah tamat SD diwajibkan
meneruskan pendidikannya ke jenjang SMP. Dengan demikian, sekolah wajib
ditempuh selama 9 tahun; 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP.[7]
Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa Inggris sejak
tahun pertama SMP, dan kebanyakan mempelajarinya paling tidak selama 6 tahun.
Mata pelajaran wajib di SMP adalah bahasa Jepang, ilmu-ilmu sosial, matematika,
sains, musik, seni rupa, pendidikan jasmani, dan pendidikan kesejahteraan
keluarga. Berbagai mata pelajaran tersebut diberikan pada waktu yang berlainan
setiap hari selama seminggu sehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada
hari yang berbeda. [8]
Pendidikan
Menengah Atas
Ada tiga jenis SMA, yaitu: full time, part time (terutama
malam hari), dan tertulis. Sekolah menengah yang full time berlangsung selama 3
tahun, sedangkan kedua jenis sekolah lainnya menghasilkan diploma yang setara.
Bagian terbesar siswa mendapat pendidikan menengah atas di SMA full time.
Jurusan di SMA dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan pola
kurikulum, yaitu jurusan umum (akademis), pertanian, teknik, perdagangan,
perikanan, home economic, dan perawatan. Untuk masuk ke salah satu jenis
sekolah tersebut, siswa harus mengikuti ujian masuk dan membawa surat referensi
dari SMP tempat ia lulus sebelumnya.
Hampir semua SMP dan SMA serta Universitas swasta
menentukan penerimaan siswa melalui ujian masuk, dan setiap sekolah
menyelenggakan ujian masuk sendiri. Siswa yang ingin masuk sekolah yang
bersangkutan harus mengikuti ujian. Karena ujian masuk sangat sulit, siswa
kerap mengikuti les tambahan (bimbingan belajar) di juku atau yobiko pada akhir
pekan atau pada sore/malam hari biasa, selain pelajaran sekolahnya [9]
Pendidikan
Tinggi
Ada tiga jenis lembaga pendidikan tinggi, yaitu:
universitas, junior college (akademi), dan technical college (akademi teknik).
Di universitas terdapat pendidikan sarjana (S-) dan pascasarjana (S-2 dan S-3).
Pendidikan S-1 berlangsung selama 4 tahun, menghasilkan sarjana bergelar
Bachelor’s degree, kecuali di fakultas kedokteran dan kedokteran gigi yang
berlangsung selama 6 tahun. Pendidikan pascasarjana dibagi dalam dua kategori,
yakni Master’s degree (S-2) ditempuh selama 2 tahun sesudah tamat S-1dan
Doctor’s degree (S-3) ditempuh selama 5 tahun.
Junior college memberikan pendidikan selama dua atau tiga
tahun bagi para lulusan SMA. Kredit yang diperlukan di junior college dapat
dihitung sebagai bagian dari kredit untuk memperoleh gelar Bachelor’s degree
(S-1). Lulusan sekolah menengah (setingkat SMP) dapat masuk ke technical college
(akademi teknik). Pendidikan di lembaga ini berlangsung selama 5 tahun (full
time) untuk mencetak tenaga teknisi. Universitas dan junior college memilih
mahasiswanya berdasarkan hasil ujian masuk serta hasil prestasi belajar dari
SMA. Untuk sekolah negeri dan umum daerah, sejak tahun 1979 diberlakukan “tes
gabungan kecakapan” yang seragam, sebagai tahap pertama dari sistem ujian
masuk. Tahap kedua berupa ujian masuk universitas yang bersangkutan sebagai
seleksi final.
Pendidikan tinggi di Jepang berada di bawah pengelolaan tiga lembaga, yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta. Ada lima jenis pendidikan tinggi yang bisa dipilih mahasiswa asing di negara Jepang ini, yaitu: program sarjana, pascasarjana, diploma (non gelar), akademi, dan sekolah kejuruan.
Pendidikan tinggi di Jepang berada di bawah pengelolaan tiga lembaga, yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta. Ada lima jenis pendidikan tinggi yang bisa dipilih mahasiswa asing di negara Jepang ini, yaitu: program sarjana, pascasarjana, diploma (non gelar), akademi, dan sekolah kejuruan.
Program sarjana menerima tiga macam mahasiswa, yaitu:
mahasiswa reguler, mahasiswa pendengar, dan mahasiswa pengumpul kredit.
Mahasiswa reguler adalah mereka yang belajar selama 4 tahun, kecuali jurusan
kedokteran yang harus menempuh 6 tahun. Mahasiswa pendengar adalah mahasiswa
yang diijinkan mengambil mata kuliah tertentu dengan syarat dan jumlah kredit
yang berbeda di setiap universitas tetapi kredit itu tidak diakui. Adapun
mahasiswa pengumpul kredit hampir sama dengan mahasiswa pendengar, tetapi
kreditnya diakui.
Sedangkan program pascasarjana terdiri atas program
Master, Doktor, Mahasiswa Peneliti, Mahasiswa Pendengar, dan Pengumpul Kredit.
Mahasiswa Peneliti adalah mahasiswa yang diijinkan melakukan penelitian dalam
bidang tertentu selama 1 semester atau 1 tahun tanpa tujuan mendapatkan gelar.
Program ketiga adalah diploma, yang lama pendidikannya 2 tahun. Enam puluh
persen dari program ini diperuntukkan bagi pelajar perempuan dan mengajarkan
bidang-bidang seperti kesejahteraan keluarga, sastra, bahasa, kependidikan,
kesehatan, dan kesejahteraan. Akademi atau special training academy adalah
lembaga pendidikan tinggi yang mengajarkan bidang-bidang khusus,
sepertiketerampilan yang diperlukan dalam pekerjaan atau kebidupan sehari-hari dengan
lama pendidikan antara 1 sampai 3 tahun. Adapun sekolah kejuruan adalah program
khusus untuk lulusan SMP dengan lama pendidikan 5 tahun dan bertujuan membina
teknisi yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar