Selasa, 15 Mei 2012

Ada apa dengan temanku?

Pada suatu hari di sekolah, seperti biasa, aku hanya menghabiskan waktu dikelas untuk membaca buku sambil tengok kanan kiri. Dibelakang kursi tempatku duduk, aku menguping pembicaraan beberapa temanku yang mengatakan " Alah, ngapain kita Infaq, kalau cuma dibuat mbangun mbangun itu." Padahal menurut aku, yang menikmati keindahan sekolah itu adalah mereka sendiri. Guru dan kepala sekolah juga ikut menyumbang lebih besar untuk itu. Kalau kalian tidak ikhlas untuk berinfaq untuk masjid dan sekolah, paling tidak jangan beranggapan seperti itu.

Lalu ada lagi yang bilang "Iya, kepala sekolahnya lho cuma enak enakan aja. Nggak ikut..." Lalu ada lagi yang menyahut. " Iya, piala dancenya lho 'di-pek'!" Astaghfirullah, apa yang sedang mereka pikirkan tentang sekolahku, yang juga sekolah mereka sendiri? Masih ada kata lain yang lebih menyakitkan dari ini tapi aku tidak akan menyebarkannya. Apa kalian pikir, kantin sebersih itu karena siapa? Dan bagaimana perasaanku sebagai murid juga anak guru mendengar kata seperti itu? Kantin dan kafe sekolah yang besar dan bersih itu juga atas campur tangan kepsek, guru, dan kakak kelas kalian. Berbicara lebih mudah daripada melakukan. Apa kalian tidak tahu seberapa berat tugas dan tanggung jawab seorang guru kepada murid muridnya sehingga aku terkesan selalu membela dan membaikkan mereka? Maka dari itu aku selalu sakit hati ketika mendengar kata yang terkesan merendahkan pihak sekolah.

Coba kalian pikir saat aku terkesan membela guru yang suka membanding bandingkan kelas lain dengan kelas kita. Mungkin kita bisa berpositive thinking sedikit. Mungkin saja guru kita ingin kelas kita lebih maju daripada kelas lain. Jadi mereka membandingkan kelas lain agar kita bisa mencontoh hal baik apa yang bisa dilakukan kelas lain yang tidak dilakukan di kelas kita. Kelas kita bisa semakin Perfect, apalagi jika yang harus diubah hanya kemalasan, kedisiplinan, dan kenakalan agar kelas kita bisa lebih maju dari kelas lain. Itu wajar sekali, kan? Jangan pikir aku terlalu terbuka karena melampiaskan kekesalan, kemarahan, dan kekecewaan disini. Karena blog juga berfungsi untuk menyampaikan pendapat dalam bentuk tulisan.

Buat temanku, aku cuma minta; jangan ulangi kata kata ini lagi, dan jangan berpikiran seperti itu lagi mengingat sekolah kita milik kalian juga. Buat teman yang merasa mengatakan hal itu, aku minta maaf harus menuliskannya disini. Satu hal yang paling penting adalah positif thinking. Orang lain yang luarnya tampak jahat bukan berarti dalamnya juga jahat. Pasti semua pihak sekolah ingin yang terbaik buat kita.

Sekian terimakasih....

1 komentar:

  1. andai semua murid spenivda seperti kamu...
    pasti sekolah kita akan jauh lebih baik dan lebih hebat dari apa yg ada sekarang....
    you are my best daughter & my best student...

    BalasHapus